Senin, 04 Januari 2016

Sudahkan kita menutup aurat dengan sempurna?

Sudahkan kita menutup aurat dengan sempurna?
Menutup aurat tidak sekadar menutupi kepala dan rambut dengan kain atau kerudung. Melainkan juga menutupi bagian tubuh lain yang termasuk ke dalam aurat wanita yaitu seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan.
Lantas apakah sudah sempurna jika kita menutup aurat tetapi kain yang kita kenakan untuk menutupnya tipis dan melihatkan lekuk tubuh? Jawabannya tentu belum sempurna. Kriteria menutup aurat yang benar jelas tercantum dalam Al-Qur’an surat Al – Ahzab : 59,
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (QS al-Ahzab [33]: 59).
Kata jalâbîb yang terdapat dalam ayat tersebut adalah jamak dari jilbâb. Secara bahasa, jilbab adalah sejenis mantel atau baju yang serupa dengan mantel (Lihat: Kamus al-Muhith). Menurut beberapa pendapat ulama tafsir, pengertiannya adalah sebagai berikut:
1.       Kain penutup atau baju luar/mantel yang menutupi seluruh tubuh wanita. (Tafsîr Ibn ‘Abbas, hlm, 137).
2.       Baju panjang (mulâ’ah) yang meliputi seluruh tubuh wanita. (Imam an-Nawawi, dalam Tafsîr Jalalyn, hlm. 307).
3.       Baju luas yang menutupi seluruh kecantikan dan perhiasan wanita. (Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafâsîr, jld. 2, hlm. 494)
4.       Pakaian seperti terowongan (baju panjang yang lurus sampai ke bawah) selain kerudung. (Tafsîr Ibn Katsîr). Intinya, Allah memerintahkan kepada Nabi agar menyeru istri-istrinya, anak-anak wanitanya, dan wanita-wanita Mukmin secara umum—jika mereka keluar rumah untuk memenuhi hajatnya—untuk menutupi seluruh badannya, kepalanya, dan juga juyûb mereka, yaitu untuk menutupi dada-dada mereka.
5.       Pakaian yang lebih besar dari khimâr (kerudung). Ibn ‘Abbas dan Ibn Mas‘ud meriwayatkan, bahwa jilbab adalah ar-rada’u, yaitu terowongan (pakaian yang lurus tanpa potongan yang menutupi seluruh badan). (Tafsîr al-Qurthubi).
Dari beberapa keterangan yang disebutkan di atas, jelaslah bahwa jilbab adalah pakaian luar (menyerupai mantel) yang luas dan tidak terputus (seperti terowongan) yang menutupi pakaian rumah/pakaian sehari-harinya (al-mihnah) dan seluruh bagian tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dengan demikian, jilbab dan kerudung merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya merupakan perkara yang diwajibkan oleh Allah Swt. untuk dikenakan seorang Muslimah ketika hendak keluar rumah. Mudah-mudahan Allah Swt. memudahkan kita untuk melaksanakan setiap kewajiban yang telah Allah tetapkan serta mengokohkan iman kita dengan menjadikan kita senantiasa tunduk dan terikat dengan hukum-hukum-Nya.




Dikutip dari berbagai sumber.

Perbedaan kerudung atau khimar dengan jilbab??

assalammu'alaikum..
ada yang masih bingung tentang apa sih perbedaan kerudung atau khimar dengan jilbab??
yuk.. kita belajar sama-sama..
-> Kerudung atau dalam bahasa Arab khimar merupakan kerudung yang dipanjangkan hingga MENUTUPI KERAH LEHER DAN DADA. (Q.S. An-Nur: 31)

-> Jilbab berasal dari bahasa Arab juga yang memiliki arti baju kurung merupakan PAKAIAN LONGGAR yang dijulurkan ke seluruh tubuh hingga mendekati tanah. (Q.S. Al-Ahzab: 59).
Menutup aurat merupakan salah satu ciri dari wanita muslimah
ayo,, bersama-sama kita belajar untuk memperbaiki diri, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi banyak hihi




Yuk Menutup Aurat...

Kamu mengaku wanita yang beragama islam?
Lantas sudahkah kamu menutup aurat?
Jangan hiaraukan mereka yang mencibir 'sok alim', karena sesungguhnya mereka merasa ingin seperti kita (mengenakan jilbab).
yang menjadikan kita merasa belum mampu sebenarnya ya diri kita sendiri. Seperti halnya sebuah perumpamaan "Allah itu seperti prasangka hambaNya".
Jika kita optimis bisa berubah menjadi lebih baik, menjadi lebih taat maka Allah akan memberikan jalan (kemudahan) bagi kita. InsyaAllah.
Namun, jika kita senantiasa berkata "Ah,, aku belum siap, sulit rasanya untuk mengenakan jilbab, panas, gerah", maka tidak akan pernah kamu akan bisa berubah jika tanpa niat dan kemauan kamu sendiri.
sudah mencoba? kok udah bilang panas, gerah?
Coba deh pakai terus jilbabnya.
Kalau hari pertama merasa sangat panas, toh kamu bisa menyiasatinya dengan mengenakan jilbab yang berbahan adem.
Hari kedua coba pakai lagi,, jika masih merasa panas. Coba pakai lagi dihari ketiga. Pakai terus dan terus sampai kamu merasa nyaman dan malu jika tidak memakainya.
bekali diri dengan banyak membaca AL-Qur'an dan buku-buku mengenai muslimah. InsyaAllah.. sedikit demi sedikit pasti kita bisa bersama-sama menjadi wanita yang taat pada perintah Rabnya.

Yuk.. berjilbab dan menutup aurat untuk memenuhi tanggung jawab kita terhadap Rab kita.



Ada Apa dan Mengapa dengan Si Wolfis?

Ada Apa dan Mengapa dengan Si Wolfis?

Sahabat Nifeda mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama kain wolfis ini. Untuk yang masih belum tahu jangan khawatir, berikut akan kami berikan sedikit ulasan tentang Si Wolfis, yuk kita simak...
Apa itu kain wolfis?
Kain wolvis biasanya disebut dengan kain Arab, karena kain ini sering digunakan sebagai bahan jubah atau busana syar’i. Penyebutan dan penulisan kain ini pun beraneka ragam, ada yang menyebut kain wollpeach, wollpeach, wolfis, ataupun wolvis. Sebenarnya penyebutan itu sama saja, di Indonesia penyebutannya menggunakan kata wolvis. Biasanya kain ini terbuat dari serat alam maupun serat sintetis, bahkan campuran keduanya. Kain wolvis termasuk jenis kain sifon tetapi tidak melalui proses lining.
Mengapa kain wolfis?
Nifeda Online Shop khususnya Kerudung Nifeda memilih memproduksi kerudung polos dengan bahan pokok kain wolfis ini dengan berbagai alasan dan pertimbangan, yakni sebagai berikut:
Kain wolfis memiliki karakteristik yang istimewa yaitu memiliki serat halus dan rapat, bahan ringan, tidak panas, nyaman, tebal namun ringan, tidak mudah kusut, tidak transparan, tidak licin dan harga terjangkau. Kain wolvis mudah disetrika, tapi hati-hati jangan terlalu panas ketika meyetrika karena kain ini tidak tahan panas.
Kain ini memiliki lebar 150 cm sehingga sering digunakan untuk bahan jubah-jubah muslim dan muslimah dewasa maupun anak-anak, juga busana dan jilbab syar’i. Kain ini juga digunakan untuk membuat busana abaya tanpa sambungan kain. Karena busana syar’i untuk wanita adalah busana yang tidak membalut aurat, tapi menutup aurat. Jadi harus lebar sehingga tidak tampak lekukan tubuhnya.
Nah, karena berbagai alasan inilah kami lebih memilih si wolfis ini sebagai bahan pokok dalam kerudung yang kami produksi. Apakah sahabat Nifeda ingin berbusana muslimah yang syar’i namun tetap merasa nyaman saat melakukan aktivitas, mungkin penggunaan bahan kain wolfis bisa menjadi pilihan yang tepat untuk busana anda.
Nifeda meneydiakan kerudung wolfis dengan berbagai macam ukuran, mulai dari ukuran standar yakni 115cm x 115cm dan ukuran jumbo 150cm x 150cm. Mari kami bantu memilihkan warna favorit sahabat Nifeda, mari beralih ke syar’i bersama kami. ^^
Barakallah.

Dikutip dari berbagai sumber